Dari SIDIA ke YouTube: Transformasi Digital Pembelajaran di Universitas Negeri Surabaya

dipd.unesa.ac.id - Transformasi digital dalam dunia pendidikan terus berkembang, mengubah cara dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam proses pembelajaran. Universitas Negeri Surabaya (UNESA), sebagai salah satu perguruan tinggi yang berkomitmen pada inovasi pendidikan, telah mengadopsi berbagai platform digital untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Salah satu tonggak penting dalam perjalanan ini adalah pemanfaatan Sinau Digital (SIDIA) yang kemudian berkembang dengan integrasi platform seperti YouTube sebagai media pembelajaran tambahan.

SIDIA: Fondasi Digitalisasi Akademik di UNESA

SIDIA merupakan sistem yang dirancang untuk memfasilitasi pengelolaan akademik secara daring di UNESA. Platform ini memungkinkan dosen dan mahasiswa mengakses berbagai layanan akademik, mulai dari administrasi perkuliahan, manajemen tugas, hingga penyediaan materi ajar berbasis digital. Dengan sistem ini, proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel, efisien, dan terdokumentasi dengan baik.

Keunggulan utama SIDIA terletak pada kemampuannya dalam mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, seperti penyimpanan materi kuliah, sistem penilaian daring, serta interaksi melalui forum diskusi. Namun, meskipun platform ini cukup komprehensif, kebutuhan akan media pembelajaran yang lebih dinamis dan interaktif mendorong dosen serta mahasiswa untuk mencari alternatif lain yang lebih mendukung pengalaman belajar yang engaging.

YouTube sebagai Ekstensi Pembelajaran

Di era digital, YouTube telah menjadi platform yang populer dalam mendukung pembelajaran berbasis video. Dosen di UNESA mulai memanfaatkan YouTube untuk menyediakan konten edukatif yang lebih interaktif, seperti video tutorial, rekaman perkuliahan, serta diskusi akademik yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Penggunaan YouTube sebagai media pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  1. Fleksibilitas Akses – Mahasiswa dapat mengakses materi tanpa batasan waktu dan tempat.
  2. Visualisasi Konsep – Video memungkinkan penjelasan konsep secara lebih konkret melalui animasi, ilustrasi, atau demonstrasi langsung.
  3. Interaksi dan Diskusi – Kolom komentar di YouTube menjadi ruang diskusi tambahan bagi mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan dosen atau sesama mahasiswa.
  4. Integrasi dengan Platform Lain – Video yang diunggah di YouTube dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam SIDIA atau Learning Management System (LMS) lainnya yang digunakan di UNESA.

Tantangan dan Masa Depan Transformasi Digital Pembelajaran

Meskipun integrasi SIDIA dengan YouTube menawarkan banyak manfaat, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

  • Konektivitas Internet – Tidak semua mahasiswa memiliki akses internet yang stabil untuk mengakses video pembelajaran.
  • Keterampilan Digital Dosen dan Mahasiswa – Pemanfaatan teknologi ini menuntut dosen untuk memiliki keterampilan dalam membuat konten edukatif yang menarik.
  • Kualitas dan Keamanan Konten – Penting bagi UNESA untuk memastikan bahwa konten yang disediakan melalui platform ini tetap berkualitas dan relevan dengan kurikulum.

Ke depan, UNESA dapat terus mengembangkan strategi digitalisasi pembelajaran dengan mengombinasikan berbagai teknologi pendidikan berbasis AI dan Big Data untuk analisis perkembangan mahasiswa. Selain itu, integrasi platform pembelajaran lain seperti MOOC (Massive Open Online Course) dapat menjadi langkah selanjutnya dalam meningkatkan daya saing lulusan UNESA di tingkat global.

Kesimpulan

Transformasi digital pembelajaran di UNESA dari SIDIA ke YouTube mencerminkan perubahan paradigma dalam dunia pendidikan tinggi. Integrasi teknologi ini tidak hanya memberikan kemudahan akses terhadap materi ajar, tetapi juga mendorong pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel. Dengan terus berinovasi dalam penggunaan teknologi digital, UNESA berada di jalur yang tepat untuk menghadirkan pendidikan yang adaptif dan berkualitas dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045.